Sejarah Mary Celeste:
Kapal itu adalah sebuah kapal dagang dari New York yang bernama Mary Celeste. Panjangnya sekitar 31 meter dan dibangun oleh sebuah
perusahaan Kanada. Kapal yang awalnya diberi nama Amazon ini memiliki
berat 282 ton dan didaftarkan di New York atas nama tiga orang, yaitu James H Winchester, Sylvester Goodwin dan Benjamin Spooner Briggs.
Kapal ini memang dianggap
membawa nasib buruk karena adanya beberapa kejadian dalam pelayarannya. Kapten pertamanya,
seorang pria Skotlandia bernama Robert McLellan terkena Pneumonia dan meninggal hanya
sembilan hari setelah memimpin kapal.
John
Nutting Parker, kapten berikutnya, tanpa sengaja menabrak sebuah kapal nelayan sehingga
kapal itu harus kembali ke galangan untuk diperbaiki. Di galangan kapal, api
tiba-tiba muncul dan membakar bagian tengah kapal. Karena insiden ini, kapten
Parker kehilangan jabatannya sebagai kapten kapal.
Lalu, ketika sedang berlayar di laut Atlantis, kapal itu menabrak sebuah kapal lain di selat Inggris. Ini menyebabkan kapten yang baru juga dipecat.
Lalu, ketika sedang berlayar di laut Atlantis, kapal itu menabrak sebuah kapal lain di selat Inggris. Ini menyebabkan kapten yang baru juga dipecat.
Walaupun mengalami beberapa
kejadian buruk, tahun-tahun berikutnya, kapal ini
mulai memberikan keuntungan bagi pemilik barunya. Ia digunakan untuk membawa
berbagai macam barang melewati Hindia Barat, Amerika Tengah hingga Amerika
Selatan.
Setelah kapal ini terhempas
badai ke teluk Glace pada tahun 1867, pemiliknya menjualnya dengan harga
$11.000 (sekitar $160.000 saat ini) kepada James H Winchester dari New York . Mr.Winchester lalu mengganti nama
kapal itu menjadi Mary Celeste.
Ia juga memecah kepemilikan kapal ini menjadi 64 lembar saham dan
Benjamin Spooner Briggs, seorang pelaut berpengalaman, membeli sebagian dari
saham tersebut. Ia kemudian diangkat menjadi kapten Mary Celeste.
Dan di bawah kendali Kapten Briggs, misteri itu mulai terjadi.
Kapten Benjamin Briggs
Akhir Perjalanan:
Pada 5 November,
1872, di bawah penguasaan Kapten Benjamin Briggs, kapal memabawa semuatan
alkohol industri yang dikapalkan oleh Meissner Ackermann dan berangkat dari
Staten Island, New York menuju Genoa, Itali. Selain kapten dan kru yang
sebanyak tujuh orang, dia juaga membawa dua penumpang, istri kapten, Sarah E.
Briggs (perdana nama Cobb), dan anak perempuan berumur dua tahun mereka, Sophia
Matilda, yg totalnya membawa 10 orang penumpang.
Pada 4 Desember,
1872 Mary Celeste dilihat oleh Dei Gratia, dikuasi oleh Kapten David Reed
Morehouse, yang mengenal Kapten Briggs. Dei Gratia sudah meninggalkan New York pelabuhan hanya
tujuh hari sesudah Mary Celeste. Kru Dei Gratia melihatnya selama dua jam, di
bawah penuh meluncur dan mengepalai toward Selat Gibraltar. Mereka memutuskan
bahwa dia ditiup angin, meskipun dia tidak menerbangkan tanda penderitaan.
Apa
yang menyebabkannya?
Sejak lama, misteri ini
telah menarik perhatian perhatian sejumlah besar orang dan banyak teori telah
diajukan untuk menjelaskan peristiwa ini, mulai dari penculikan oleh alien,lorong waktu, monater laut
hingga segitiga bermuda. Soal segitiga bermuda, kita
bisa mengabaikan itu karena karena posisi kapal berada jauh dari lokasi itu.
Selain teori diatas yang
sepertinya tidak masuk akal, teori lainnya yang lebih ilmiah juga
dipertimbangkan.
Karena
tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan di kapal atau bercak darah dan tidak
adanya barang berharga yang hilang, maka teori bajak laut dan pemberontakan menjadi tidak mungkin.Jadi, kita bisa melihat
kepada alternatif teori lainnya.Berikut teori yg terkemuka tentang misteri ini:
Pembunuhan
oleh Kru Dei Gratia
Menurut beberapa penulis,
ada kemungkinan para awak Mary Celeste dibunuh oleh awak Dei Gratia dengan
tujuan untuk mengamankan hak kepemilikan kapal karena penemuan kapal itu.
Namun teori ini dibantah karena Kapten Dei Gratia, David Moorehouse, adalah teman lama kapten Briggs. Lagipula, kapal Dei Gratia berlayar 7 hari setelah Mary Celeste sehingga tidak mungkin kapal ini bisa menyusulnya.
Namun teori ini dibantah karena Kapten Dei Gratia, David Moorehouse, adalah teman lama kapten Briggs. Lagipula, kapal Dei Gratia berlayar 7 hari setelah Mary Celeste sehingga tidak mungkin kapal ini bisa menyusulnya.
Penyelidikan oleh otoritas
berwenang di Gibraltar juga tidak menemukan
indikasi ini.
Penipuan
Asuransi
Teori ini mengatakan adanya
kemungkinan Kapten Briggs dan Kapten Moorehouse berkomplot untuk melakukan
penipuan asuransi dan sesungguhnya kapten Briggs masih hidup dengan menggunakan
identitas baru.
Namun teori ini juga dibantah karena hasil penggantian asuransi tidak akan cukup untuk membiayai hari tua mereka berdua.
Badai
Namun teori ini juga dibantah karena hasil penggantian asuransi tidak akan cukup untuk membiayai hari tua mereka berdua.
Badai
Teori ini mengatakan kalau
Mary Celeste menjumpai badai. Lalu air mulai memenuhi kapal dan para kru segera menyelamatkan diri dengan sekoci.
Walaupun argumen ini cukup
masuk akal, namun beberapa fakta sepertinya tidak mendukung. Misalnya, jumlah
air di kapal tidak cukup untuk menenggelamkannya. Kapten Briggs yang berpengalaman
pasti mengetahui hal ini sehingga ia tidak akan dengan gegabah memerintahkan
evakuasi. Lagipula, tidak ada badai yang dilaporkan terjadi di wilayah itu
ketika Mary Celeste berlayar.Gempa Bumi
Teori ini diajukan oleh
kapten David Williams yang
pernah mengalami beberapa kali gempa bumi ketika sedang berlayar. Menurut
kapten Williams, mungkin sebuah gempa bumi telah terjadi dan membuka 9 tong
barel berisi alkohol yang kemudian bocor ke lambung.
Gempa ini juga dipercaya
telah menyebabkan perapian di dek bergeser. Bau alkohol dan bara api yang
tercium mungkin telah membuat para awak meninggalkan kapal untuk menyelamatkan
diri. Tetapi, karena kapal Mary Celeste terus berlayar sendiri, para awak di
sekoci tidak dapat mengejarnya dan mati di laut.
Aktifitas seismik memang umum terjadi di wilayah itu dan karena itu, teori ini cukup populer dan sering disinggung oleh para penulis.
Aktifitas seismik memang umum terjadi di wilayah itu dan karena itu, teori ini cukup populer dan sering disinggung oleh para penulis.
Namun teori ini menjadi
lemah karena para awak kapal Dei Gratia tidak merasakan adanya gempa itu,
demikian juga dengan para penduduk sekitar di Portugis. Lagipula tidak ada bau
alkohol yang tercium di kapal dan tidak ada bukti tumpahan alkohol di palka.
Semburan
Air (WaterSpout)
Waterspout adalah semburan air laut yang menjulang tinggi seperti tornado. Jika
waterspout terjadi, maka para awak Mary Celeste akan merasakan kapal seperti
tenggelam sehingga mungkin mereka telah meninggalkan kapal dalam usaha
menyelamatkan diri.
Ini mungkin bisa
menjelaskan mengapa kapal Mary Celeste ditemukan dalam keadaan basah, kompas
yang rusak, dan kondisi yang terlihat seperti kapal ditinggalkan tiba-tiba
Teori ini termasuk teori yang paling masuk akal yang pernah diajukan
Risiko
Ledakan
Teori ini diajukan oleh
James Winchester. Ketika Mary Celeste ditemukan, 9 tong barel anggur ditemukan
dalam keadaan kosong. Ini bisa terjadi karena 9 tong tersebut ternyata terbuat
dari kayu oak merah, bukan kayu oak putih seperti yang lainnya. Kayu oak merah
dikenal sebagai kayu yang berpori-pori besar dan gampang bocor.
Kapten Briggs yang tidak
pernah membawa barang berbahaya seperti alkohol mungkin telah memutuskan untuk
meninggalkan kapal ketika mencium bau alkohol karena takut akan adanya ledakan.
Sejarawan Conrad Byers percaya
kalau teori ini yang paling masuk akal.
Ia percaya kalau kapten
Briggs mungkin telah memerintahkan dibukanya lubang palka sehingga menimbulkan
semburan uap. Kapten yang mengira akan terjadi ledakan akhirnya memerintahkan
untuk meninggalkan kapal dengan terburu-buru.
Teori ini kemudian
disempurnakan oleh ilmuwan dari Jerman, Eigel Wiese. Ia meminta tim dari
University College London untuk menciptakan eksperimen yang menunjukkan efek
ledakan uap alkohol. Dalam eksperimen itu, terbukti kalau uap alkohol yang
terbakar telah meledakkan lubang palka sehingga terbuka, namun ledakan itu
tidak cukup kuat untuk merusak sekelilingnya. Karena panik, kapten Briggs
mungkin telah memerintahkan untuk meninggalkan kapal.
Teori Eiese ini dianggap sebagai argumen paling logis yang bisa menjelaskan misteri Mary Celeste.
Teori Eiese ini dianggap sebagai argumen paling logis yang bisa menjelaskan misteri Mary Celeste.
Setelah peristiwa misterius
itu, Mary Celeste kemudian dijual oleh James Winchester dengan kerugian yang
cukup besar. Selama 13 tahun berikutnya, kapal itu berpindah tangan sebanyak 17
kali.
Pada tanggal 3 Januari
1885, pemilik terakhirnya yang bernama GC parker berusaha menenggelamkan kapal
itu di laut Karibia dengan cara membakarnya dalam usaha untuk menipu perusahaan
asuransi. Saat itu, kapal itu memuat kargo yang diasuransikan dengan nilai
besar. Namun usaha ini diketahui dan GC parker pun dipenjara.
Karena kerusakan berat
akibat usaha GC Parker, kapal Mary celeste dibiarkan
Mungkin teori teori tersebut dapat menjelaskan tentang misteri Mary Caleste penumpang dan awak nya hilang itu.
0 komentar:
Posting Komentar